Kaya!!! Bolehkah?
Teman-teman izinkan saya mengeluarkan suatu peryataan mengenai filosofi kekayaan...
SAYA TIDAK INGIN KAYA
KARENA SAYA TIDAK BUTUH KAYA,
TETAPI SAYA PASTI KAYA.
Mungkin teman-teman bingung dengan pernyataan di atas. Namun, itulah filosofi yang saya pegang teguh. Mari kita bahas...
SAYA TIDAK INGIN KAYA. Mengapa? Saya tidak ingin kaya KARENA SAYA TIDAK BUTUH KAYA. Mengapa? Teman-teman, saya pernah mendengar sebuah pernyataan yang diucapkan oleh Pak Tung Desem Waringin bahwa sebenarnya kita tidak memerlukan kekayaan, tetapi kita hanya memerlukan perubahan perasaan. Sekarang, coba teman-teman bayangkan teman-teman detik ini juga menjadi orang kaya. Wah, pasti apapun itu, kita akan terus berbahagia karena kekayaan ada di tangan kita. Ketika teman-teman membayangkan hal itu sebenarnya kondisinya benar-benar sama ketika teman-teman benar-benar sudah kaya. Kita sebenarnya cuma menginginkan perubahan perasaan.
Coba saya tantang, mengapa teman-teman kepingin banget kaya? Punya mobil mewah, jalan-jalan ke luar negeri, rumah mewah, makan enak, dan banyak hal menyenangkan yang bisa kita lakukan. Itukah kaya? Teman-teman, keinginan itu justru membuat kita terikat dan menghamba pada kekayaan. Saya tantang lagi, bagaimana kalau seandainya teman-teman benar-benar sudah kaya kemudian kematian datang begitu saja? Lalu, apa selanjutnya? Sia-sia, bukan!!!
Mari kita berpikir logis. Sesungguhnya kita benar-benar tidak butuh kaya. Mengapa? Ya, karena kekayaan tidak mampu menyelamatkan kita dari kematian. Kebutuhan kita sebenarnya apa sih? Saya kira cuma satu, yaitu kebahagiaan dalam hidup yang kekal. Hanya itu.
Jadi, apakah kita tidak boleh kaya? Tunggu dulu. SAYA PASTI KAYA. Lho, kok bisa? Bukannya saya tidak ingin kaya? Tunggu dulu. Mengapa saya yakin pasti kaya padahal saya tidak ingin kaya? Karena saya berusaha memberikan nilai manfaat kepada orang-orang dan lingkungan di sekitar saya. Kemudian, lingkungan membalasnya setara bahkan berlimpah jauh melebihi dari apa yang telah saya berikan. Maka, SAYA PASTI KAYA.
Saya menyadari bahwa uang adalah salah satu energi terbesar untuk melakukan pekerjaan yang besar dan mulia. Saya sudah berkomitmen bahwa SAYA PASTI KAYA dan sebagian besar kekayaan itu akan saya gunakan untuk melakukan pekerjaan yang besar dan mulia bagi masyarakat dunia. Jadi, saya akan menjadi majikan atas uang saya, bukan budak atas uang saya dan menggunakannya untuk masyarakat dan lingkungan.
Ingat, jangan benar-benar menginginkan kekayaan karena ketika kita ngebet banget pingin kaya, kita justru cenderung menjadikan diri kita budak atas ambisi kita itu! Wah, bisa-bisa segala cara dihalalkan untuk menjadi kaya. Intinya, mari kita menjadi kaya asalkan motivasinya jelas dan mulia, bukan untuk diri sendiri, tetapi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kiranya, menjadi bahan refleksi bagi kita semua.
by:
Abubakar
Minggu, 29 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar